Jumat, 12 Juni 2009

Pemberantsan sarang Nyamuk

EFFEKTIFITAS FOGGING (PENGASAPAN) DALAM UPAYA PENANGGULANGAN DEMAM BERDARAH

Masyarakat mulai sadar akan pentingnya Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) melalui tiga kegiatan yaitu : menutup tempat-tempat penampungan air, menguras bak mandi dan menimbun kaleng bekas, botol yang tidak terpakai.

Selain 3 M di atas , ada lagi tindakan yang biasa dilakukan yaitu fogging atau pengasapan. Namun seringkali setelah dilakukan fogging tetap saja kasus demam berdarah masih tetap ada di daerah yang telah di fogging tersebut. Sehingga muncullah pertanyaan ”Apakah foging ini effektif menanggulangi Demam Berdarah?”.

Seperti diketahui demam berdarah disebabkan oleh virus Dengue yang dibawa oleh nyamuk Aides aegypti atau yang lebih sering disebut sebagai nyamuk loreng. Nyamuk tersebut berkembang biak di genangan-genangan air yang bersih dengan siklus metamorfosis telur menjadi nyamuk dewasa membutuhkan waktu 9-10 hari. Diantara telur nyamuk yang menetas, hanya nyamuk betina saja yang dapat menjadi perantara pembawa virus Dengue . Sedangkan umur nyamuk betina tersebut 2-3 bulan.

Ketika dilakukan fogging, nyamuk dewasa akan mati bila terkena asap fogging tersebut tetapi telur, larva atau jentik yang ada di dalam air tidak mati. Sehingga kalau suatu ketika dilakukan fogging maka nyamuk bisa jadi akan mati semua ( dengan syarat fogging dilakukan dengan benar) tetapi selang 1 – 10 hari kemudian akan muncul nyamuk Aides aegyti yang baru dari hasil menetasnya telur-telur tadi.

Dari penjelasan di atas mestinya sudah bisa diambil kesimpulan bahwa penanggulangan demam berdarah dengan cara fogging memang tidak effektif apabila tidak diikuti dengan Pemberantasan sarang nyamuk (PSN) atau dengan ABATISASI. Selain tidak begitu effektif penanggulangan dengan cara ini juga membutuhkan biaya yang mahal. Oleh karenanya fogging tidak perlu dilakukan kalau memang tidak sangat mendesak.

Berdasarkan alasan inilah Dinas Kesehatan memberlakukan persyaratan khusus untuk wilayah yang akan dilakukan fogging. Persyaratan tersebut antara lain; sebelum dilakukan fogging masyarakat sekitar harus dilakukan penyuluhan dan Penyelidikan Epidemologi (PE). Penyelidikan epidemilogi adalah kegiatan pencarian penderita DBD atau tersangka DBD lainya dan pemeriksaan jentik nyamuk penular DBD di tempat tinggal penderita dan rumah/ bangunan sekitarnya. Termasuk tempat-tempat umum di dalam radius sekurang-kurangnya 100 meter. Tindaklanjut hasil PE tersebut bila ditemukan penderita DBD lainya ( 1 atau lebih) atau ditemukan 3 atau lebih tersangka DBD dan ditemukan jentik (>5%) dari rumah/ bangunan yang diperiksa, maka dilakukan penggerakan masyarakat dalam PSN DBD, Larvasidasi, Penyuluhan dan pengasapan (Fogging) dengan insektisida di rumah penderita DBD dan rumah/ bangunan sekitar dengan radius 200 meter, 2 siklus dengan interval 1 minggu. Apabila tidak ditemukan jentik maka yang dilakukan hanya PSN DBD, Larvasidasi dan penyuluhan.

Pemahaman ini harus tertanam di masyarakat, sehingga tidak salah langkah dalam melakukan tindakan menanggulangi penyakit yang sudah banyak memakan korban ini. Satu hal yang perlu ditekankan berulang kali adalah mencegah lebih baik dari pada mengobati, cara mencegah yang benar adalah gaya hidup bersih dan sehat dengan PSN teratur di rumah masing-masing. Cara inilah yang paling effektif menanggulangi DBD bukan dengan melakukan Fogging.

( Ditulis oleh Sugeng Waluyo, S.Kep. Ners., staf P2P Dinkes dan KB

Selasa, 17 Februari 2009

UNTUK ORANG YANG NOMOR 1


Wahai Ibunda…….
Engkau Laksana Cahaya yang menerangi kehidupanku
Tanpa lelah engkau curahkan tenagamu tuk besarkan diriku
Tanpa pamrih engkau didik anakmu ini hingga dewasa
Tanpa sungkan engkau kuras pikiran tuk menunjukkan jalan yang benar
Wahai Ayahanda…….
Engkau Laksana Payung yang selalu melindungiku dari derasnya hujan
Tanpa capek engkau habiskan hidupmu tuk membiayai kehidupan anakmu ini
Tanpa takut engkau membela dan menuntun anakmu dari setiap langkah kehidupan
Tanpa egois engkau menunjukkan arti kehidupan

Wahai kedua orang tuaku…………
Semoga engkau masuk ke dalam Surga-Nya
Tak kusia-siakan segala perjuanganmu hingga ku berbakti kepadamu
Semoga diriku menjadi anak yang taat dan menjadi pelindung api neraka bagimu
Ya ALLAH masukkan kedua orang tuaku kedalam Golongan orang yang selamat
Ya ALLAH tabahkanlah kedua hati orang tuaku
Ya ALLAH Jagalah kedua orang tuaku semoga tetap istiqomah di jalan-MU
Ya ALLAH hindarkan mereka dari neraka-Mu
Ya ALLAH masukkanlah mereka de Jannah-Mu


Ampah, 31 Januari 2009

Agung Suparjono

SELAMATKAN PETANI KITA



Indonesia merupakan negara agraris yang sebagian besar mata pencaharian penduduknya berbasis pada pengelolaan keanekaragaman sumberdaya alam hayati. Oleh karena itu, pertanian sebagai pilar pengelolaan sumberdaya alam hayati seyogyanya mampu menjadi penyokong utama kehidupan perekonomian serta menjadi kunci pembangunan dalam mewujudkan ketahanan pangan nasional.

Berdasarkan kondisi tersebut, maka secara sederhana dapat ditarik garis bahwa peningkatan kualitas sumberdaya manusia menjadi kuncinya, caranya adalah dengan mengembangkan pertanian melalui penguasaan teknologi dan informasi yang tetap berwawasan ramah lingkungan. Pertanian tidak hanya bertani di sawah tetapi pertanian memiliki arti luas yang meliputi pertanian itu sendiri, kehutanan, perikanan, peternakan, dan ekologi manusia. Seluruh komponen tersebut saling mendukung untuk menciptakan kestabilan baik dalam ekonomi, lingkungan, maupun kesejahteraan masyarakat.

Hal di atas tidaklah mudah untuk dicapai karena tidak sedikit masyarakat yang memandang sebelah mata dunia pertanian. Padahal bidang ini adalah salah satu penyokong kehidupan umat yang utama dalam bidang ketahanan pangan dan energi yang beberapa tahun terakhir menjadi masalah utama di Indonesia. Maka salah satu solusinya adalah dengan mencetak generasi muda yang mampu menguasai teknologi dan informasi untuk menggerakkan bidang pertanian modern di era perdagangan bebas yang semakin berkembang. Namun sayangnya, para generasi muda masih memiliki persepsi bahwa pertanian kurang menjanjikan dalam peningkatan taraf hidup di masa depan dan jauh dari faktor kenyamanan.


Dendy vidianto (081559640965)